Meskipun mulai stagnan di akhir tahun 2011, harus diakui bahwa Android merupakan sistem operasi mobile dengan pertumbuhan yang termasuk sangat cepat.
Di Indonesia sendiri, pasar Android juga relatif cepat bertumbuh, walaupun market share-nya masih kalah dengan BlackBerry. Namun, setidaknya Android cukup berhasil mencuri perhatian banyak orang dan bahkan menimbulkan rasa penasaran untuk mencobanya.
Tak heran, banyak yang kemudian membeli ponsel berbasis Android sebagai ponsel kedua atau ketiga. Bahkan, tak sedikit pula yang rela menggantikan posisi ponsel utamanya dengan ponsel berbasis Android. Apalagi hal ini didukung oleh tarif operator yang murah dengan aneka bonus.
Saat hanya menggunakan satu ponsel, terkadang ada hal-hal tertentu yang dilewatkan begitu saja oleh pemiliknya. Backup terhadap nomor kontak misalnya. Mengapa begitu? Ya, karena semua dilakukan hanya di satu ponsel.
Penambahan nomor ponsel kenalan baru dilakukan di ponsel yang itu, pembaruan/perubahan (update) nomor teman lama yang berganti operator dilakukan di ponsel yang sama juga. Jadi, seolah hal ini tampak aman-aman saja karena semua langsung termutakhirkan.
Pengguna ponsel sering kurang sadar bahwa begitu ponselnya hilang, otomatis hilang pula seluruh nomor kontak relasi yang tersimpan.
Selain itu, ketika mulai menggunakan dua-tiga ponsel, kadang kesadaran untuk melakukan backup nomor kontak baru tumbuh. Saat satu ponsel kehabisan daya baterai, padahal ada keperluan untuk mengontak seseorang, pemanggilan dilakukan dengan ponsel yang lain.
Nah, saat itu baru kita sadar bahwa di ponsel itu, nomor kontak orang yang akan dipanggil tidak ada. Kejadian seperti inilah yang kemudian mendorong seseorang untuk melakukan backup terhadap data nomor kontak agar siap di-restore kembali, baik ke ponsel yang sama maupun ke ponsel lain.
Tapi mungkin jauh sebelum terjadi kasus seperti di atas, sudah ada usaha untuk melakukan backup dan restore.
Ketika ratusan bahkan ribuan nomor kontak yang ada di ponsel pertama akan disalin ke ponsel kedua, seseorang pasti akan segera memutar otak, mencari cara yang paling mudah dan cepat untuk melakukannya. Sudah jelas tidak mungkin dia akan memasukkan data nomor kontak yang berjumlah ratusan itu satu per satu.
Terkait dengan Android yang sudah disebut-sebut di awal tulisan tadi, maka ketika Anda hendak bermigrasi ke Android, entah itu sebagai ponsel utama atau ponsel “cadangan”, strategi backup dan restore data nomor kontak pastilah akan diperlukan.
Proses backup dan restore ternyata tidak hanya bermanfaat untuk nomor kontak saja, tetapi juga untuk hal lain seperti SMS, data, dan aplikasi. Nah, kami akan membeberkannya untuk Anda, bagaimana melakukan itu semua (khususnya di ponsel berbasis Android).